Kamis, 20 Desember 2012

SIK ( SISTEM INFORMASI KESEHATAN )



SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Sistem Informasi Kesehatan (SIK)  adalah integrasi antara perangkat, prosedur  dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program kesehatan.
Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk system informasi kesehatan (SIK). Tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi yang adequate untuk membantu pengambilan keputusan di bidang kesehatan. 

Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
  1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
  2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
  3. Health worksforce (tenaga medis)
  4. Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
  5. Health information system (sistem informasi kesehatan)
  6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hokum kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu.
Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu:
  1. Upaya kesehatan
  2. Penelitian dan pengembangan kesehatan
  3. Pembiayaan kesehatan
  4. Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
  5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
  6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
  7. Pemberdayaan masyarakat
Manfaat Sistem Informasi Kesehatan 

Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu para pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi (kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut: 

1. Mendukung manajemen kesehatan 
2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan 
3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas 
4. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence-based decision) 
5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal 
6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi 
7. Membantu penilaian transparansi 

Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia 
Permasalahan mendasar Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat ini antara lain : 

1. Faktor Pemerintah 
  • Standar SIK belum ada sampai saat 
  • Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam 
  • Belum ada rencana kerja SIK nasional 
  • Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam 
2. Fragmentasi 
  • Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi (kabupaten atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data tidak lengkap, tidak valid dan tidak conect dengan pusat. 
  • Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat waktu) 
  • Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar secara nasional. 
3. Sumber daya masih minim 

Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia 
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami 3 pembagian masa sebagai berikut : 
1. Era manual (sebelum 2005) 
2. Era Transisi (tahun 2005 – 2011) 
3. Era Komputerisasi (mulai 2012) 

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar